Ibu
Yang hatinya suci tak terkira
Penuh ketulusan tak terbalas
Yang wajahnya penuh peluh
Kerutan itu pertanda usiamu telah lanjut
Ibu
Yang senyumnya mengirimkan damai
Yang tangisnya menorehkan luka
Separuh diriku adalah dirimu
Menyatu dalam satu jiwa
Ibu
Tak pernah ada kata sayang yang kuucap
Tak pernah ada ciuman mesra yang kuberi
Namun cinta dalam hati ini begitu besar
Hingga tak ada bahasa yang bisa menafsirkan
Kan kuberi dengan caraku sendiri
Ibu
Kau selipkan harapanmu dalam diriku
Namun kau biarkan aku memilih
Kau simpan impianmu dalam hidupku
Namun kebahagianku lebih utama
Seolah hidupmu memang untukku
Ibu
Berjuta kata telah melukaimu
Tingkah ini banyak menyakitimu
Tapi apa pedulimu kepada dirimu sendiri
Seolah rasa sakit itu tak pernah ada
Ibu
Tak pernah aku sanggup membalas semua jasa
Tapi takkan aku sia-sia kan pengorbananmu
Bahagiaku kini adalah senyummu
Melihat kau tersenyum bangga kepadaku
Penuh kedamaian dalam usia lanjutmu
Ibu
Do’amu lah yang membuat langkah ini terasa mudah
Ridhamu lah yang menguatkan hati di kala gundah
Wajahmu lah yang menguatkanku di saat aku ingin menyerah
Hanya untukmu Ibu aku tetap berdiri
Ibu
Sang bidadari abadi
Yang cahaya yang tak pernah redup
Do’aku mengalir untukmu, pahlawan hidupku
Wahai Ibundaku tersayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar