Label

Rabu, 25 April 2012

Kesempatan dari Allah untuk Belajar lebih Banyak :)


Bismillahirrahmanirrahim..
Puji dan syukur hanya teruntuk Allah swt yang segala apa yang ada di langit dan di bumi merangkai ucapan tasbih atas keagungan-Nya.
Ternyata ada kepingan yang tertinggal atas kisah hidup saya yang sebelumnya pernah saya ceritakan, kisah tentang amanah sebagai sarana upgrading. Tulisan ini semacam episode ke-2 dari kisah yang saya anggap sudah berakhir. Satu hikmah besar Allah berikan secara gamblang di sini. Allah sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam segala perkara yang terlihat maupun hal ghaib di seluruh alam semesta. Ya, kisah ini salah satu buktinya.
                                                                                                                                                                                           .
“Dan pada sisi Allah-lah kunci2 semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).” (QS. Al-An’am: 59)
                                                                                                                                                                                           .
Melanjutkan kisah sebelumnya, setelah melewati berbagai fase fluktuatif perasaan; mulai dari semangat, galau, putus asa, bingung, dan  juga naik-turunnya perjuangan seperti; begadang, skip masalah akademik, sampai presentasi LI tentang Spiramycin seadanya, akhirnya sampai lah saya pada hari kebebasan layaknya negara terjajah yang baru merasakan makna merdeka. Hari ketika berjuta ton beban ini akan saya hempaskan untuk kembali merasakan kebebasan yang beberapa hari ini terenggut oleh berbagai hal yang berkecamuk di pikiran saya. Hari yang saya nantikan itu adalah hari pengumpulan karya tulis Olymphiart!!
Ternyata hari kebebasan yang saya nanti-nantikan pun bukan tanpa masalah dan perjuangan. Bisa dibilang itu puncak perjuangannya. H- 1 jam deadline pengumpulan, kami masih sibuk editing makalah, membuat daftar isi, bahkan terjadi insiden lupa mengkopi ringkasan ke flashdisk, padahal kami sudah berada di warnet untuk print dan jilid makalah. Alhasil teman saya yang mendapat tugas membuat ringkasan berjuang keras membuat ulang hanya dalam hitungan kurang dari sepuluh menit (prok..prok.. J). Dan alhamdulillahnya, kami berhasil tiba di A6 sebelum jam 13.00, artinya kami tidak jadi kehilangan 25% dari nilai makalah. Jangan sampai nilai makalah pas-pasan dan harus kena diskon 25%, pesimis saya.
Target saya saat itu sekadar ‘yang penting ada perwakilan dari Statera’, itu pun karena setiap angkatan harus mengumpulkan minimal satu karya tulis. Setelah penilaian makalah, akan ada sesi presentasi untuk tiga kelompok yang mendapat nilai tertinggi. Saya sih nothing to lose, toh bisa menyelesaikan makalahnya pun sudah sangat bersyukur, apalagi saingannya akang/teteh yang sudah banyak makan asam garam dalam dunia research seperti ini. Niat saya dan teman satu tim yang lain semata-mata untuk belajar dan menambah pengalaman saja, walaupun saya punya niat tambahan untuk menunaikan amanah dari sang ketua kontingen.
Sejak hari itu sampai beberapa hari ke depannya saya sudah hampir sempurna melupakan masalah lomba karya tulis, padahal pengumuman tiga besar baru akan diumumkan seminggu setelah pengumpulan makalah. Sedang PJ angkatan lain sibuk mencari tahu hasil penilaian makalah yang (katanya) sedikit terlambat dari waktu kesepakatan, saya malah sudah sempurna melupakannya. Dan sampai lah pada hari Minggu pagi saat saya sedang mengukuti diklat Vol-D:
Teman1: “Ciee yang mau presentasi karya tulis….”
Saya      : “Presentasi apaan? Yang presentasi cuma tiga besar doang kok :D “
Teman2: “Emang kamu engga bakal masuk tiga besar gitu, Tik?”
Saya      : “Yaampunn yol.. Itu karya tulisnya cacat banget.. (jujur. Baca: pesimis)”
Hening…
Dan setelah percakapan itu, hanya dalam waktu sekitar dua menit, saya mendapat berita yang entah harus saya tanggapi dengan perasaan seperti apa. Sms dari OC lomba karya tulis yang intinya memberi tahu bahwa tim karya tulis 2011 masuk tiga besar dan harus mempersiapkan bahan presentasi dua hari lagi. Otomatis saya bingung, tapi entah kenapa jadi ingin tertawa sendiri. Saat itu saya langsung sadar ternyata Allah memberi kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi. Alhamdulillah.. Walaupun dengan berjuta pertanyaan “bagaimana nasib presentasi nanti?”, saya sangat bersyukur diberi kesempatan ini. Lagi-lagi Allah memberi lahan untuk meningkatkan kapasitas diri.
Awalnya saya berpikir, “loh kok bisa ya?”, tapi kejadian ini semacam tamparan yang menyadarkan tentang “Kun fayakuun”, jika Allah berkehendak, maka jadilah ia. Ya, lagi-lagi saya katakan, skenario besar Allah itu selalu luar biasa, tidak pernah terpikir akhirnya akan seperti ini. Kita memang hanya diperintahkan untuk ikhtiar dan berdo’a maksimal, hasilnya jadi keputusan Allah semata dan semua keputusan-Nya penuh dengan hikmah yang bisa kita dapat.
                                                                                                                                                                                          .                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (QS. 2:269)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar